Cara mainnya:
Kita setidaknya harus hafal dengan ketiga prefix yang telah ditebalkan dan yang menjadi patokan dalam perhitungan ini adalah Total IP per subnet (termasuk network & broadcast address).
Jika kita mendapatkan prefix yang letaknya diatas prefix yang telah ditebalkan maka dikalikan (x) dengan 2. Dan jika mendapatkan prefix yang letaknya dibawah prefix yang telah ditebalkan maka dibagi (÷) dengan 2.
Setelah mendapatkan hasil dari perhitungan diatas lalu kurangi dengan 2 , karena 2 mewakili 2 alamat yang tidak dapat digunakan untuk host yaitu network dan broadcast address, dengan begitu kita sudah mendapatkan IP yang dapat digunakan host untuk disetiap subnet.
Contoh:
/26 = ↑ /27 (32 x 2 = 64), 64 – 2 = 62
Penjelasan:
karena /26 berada diatas /27 maka total IP /27 (32) dikalikan 2 lalu dikurangi lagi dengan 2 dan barulah didapat total usable host IP dari setiap subnet dari /26. Jadi alamat host yang bisa digunakan untuk setiap subnet dari /26 yaitu 62.
/25 = ↓ /24 (256 : 2 = 128 ), 128 – 2 = 126
Penjelasan:
karena /26 berada diatas /27 maka total IP /27 (32) dikalikan 2 lalu dikurangi lagi dengan 2 dan barulah didapat total usable host IP dari setiap subnet dari /26. Jadi alamat host yang bisa digunakan untuk setiap subnet dari /26 yaitu 62.
/25 = ↓ /24 (256 : 2 = 128 ), 128 – 2 = 126
Penjelasan:
karena /25 berada dibawah /24 maka total IP /24 (256) dibagi 2 lalu dikurangi lagi dengan 2 dan barulah didapat total usable host IP dari setiap subnet dari /25. Jadi alamat host yang bisa digunakan untuk setiap subnet dari /25 yaitu 126.
Lalu untuk mencari subnet dari suatu host, caranya yaitu membagi (÷) host ID dengan Total IP per subnet-nya lalu hasilnya dikalikan (x) kembali dengan Total IP per subnet. (dengan menghiraukan angka dibelakang koma)
Contoh:
IP address : 192.168.1.56/26
Subnet?
/26 = ↑ /27 (32 x 2 = 64)
Subnet?
/26 = ↑ /27 (32 x 2 = 64)
56 : 64 = 0,875 ; 0 x 64 = 0 (abaikan angka dibelakang tanda koma)
Penjelasan: karena /26 berada diatas /27 maka total IP /27 (32) dikalikan 2 maka didapatlah Total IP persubnet. Selanjutnya nilai host ID tersebut (56) dibagi dengan Total IP persubnet yang sebelumnya sudah dihitung (64), setelah itu hasilnya dikalikan lagi dengan Total IP persubnet (64). Jadi subnet dari host tersebut adalah 192.168.1.0
Untuk perbedaan kelas IP antara kelas A,B dan C terdapat pada oktet yang kita mainkan.
Untuk perbedaan kelas IP antara kelas A,B dan C terdapat pada oktet yang kita mainkan.
Kelas A = oktet 2 , cangkupannya dari /8 - /15 (255.0.0.0 – 255.254.0.0)
Kelas B = oktet 3 , cangkupannya dari /16 - /23 (255.255.0.0 – 255.255.254.0)
Kelas C = oktet 4 , cangkupannya dari /24 - /30 (255.255.255.0 – 255.255.255.252)
Contoh menggunakan IP kelas C
Diketahui IP : 192.168.1.78/28
Ditanyakan :
Contoh menggunakan IP kelas C
Diketahui IP : 192.168.1.78/28
Ditanyakan :
- Netmask
- Subnet
- Broadcast
- Start & end usable host IP
Jawab:
1. Netmask
1. Netmask
/28 = ↓ /27 (32 : 2 = 16)
256 – 16 = 240
Jadi host 192.168.1.78/28 memiliki netmask 255.255.255.240
2. Subnet
/28 = ↓ /27 (32 : 2 = 16)
78 : 16 = 4,875 ; 4 x 16 = 64 (abaikan angka dibelakang tanda koma)
Jadi host 192.168.1.78 berada di subnet 192.168.1.64
3. Broadcast
Subnet = 192.168.1.64
Total IP persubnet = 16
(nilai subnet ) + (total IP persubnet) – 1
64 + 16 = 80 – 1 = 79
Jadi host 192.168.1.78 memiliki broadcast address 192.168.1.79
4. Start & end usable host IP
Subnet = 192.168.1.64
Broadcast = 192.168.1.79
Start = Subnet + 1 ; End = Broadcast – 1
Start = Subnet + 1 ; End = Broadcast – 1
Start : 64 + 1 = 65 ; End : 79 – 1 = 78
Jadi IP yang dapat digunakan untuk setiap subnet yaitu dari 192.168.1.65 sampai 192.168.1.78
Jadi IP yang dapat digunakan untuk setiap subnet yaitu dari 192.168.1.65 sampai 192.168.1.78
Contoh menggunakan IP kelas B
Diketahui IP : 172.16.30.78/20
Ditanyakan :
Ditanyakan :
- Netmask
- Subnet
- Broadcast
- Start & end usable host IP
Jawab:
1. Netmask
20 + 8 = 28
Penjelasan: nilai 8 digunakan hanya untuk mempermudah cara penghitungan dan diambil dari oktet setelahnya, dengan begitu perhitungan ini mirip seperti pada kelas C.
/28 = ↓ /27 (32 : 2 = 16)
256 – 16 = 240
Penjelasan: Karena nilai 8 ditambahkan dari oktet sesudahnya yang sebenarnya tidak ada, sehingga kita meletakan nilai 240 di oktet yang ke-3 dan menjadikan oktet setelahnya bernilai 0.
Jadi IP 172.16.30.78/20 memiliki netmask 255.255.240.0
2. Subnet
/20 + 8 = 28
/28 = ↓ /27 (32 : 2 = 16)
Penjelasan: Karena kelas B bermain di oktet ke 3. Jadi kita mengambil angka 30 dari 172.16.30.78 sebagai acuan pencarian nilai subnet.
30 : 16 = 1,875 ; 1 x 16 = 16 (abaikan angka dibelakang tanda koma)
Jadi nilai subnet dari 172.16.30.78 yaitu 172.16.16.0
3. Broadcast
Subnet = 172.16.16.0
Total IP persubnet = 16
(nilai subnet ) + (total IP persubnet) – 1
172.16.16.0 + 16 = 172.16.32.0 – 1 = 172.16.31.255
Jadi host 172.16.16.78/20 memiliki broadcast address 172.16.31.255
4. Start & End usable IP
Subnet = 172.16.16.0
Subnet = 172.16.16.0
Broadcast = 172.16.31.255
Start = Subnet + 1 ; End = Broadcast – 1
Start : 172.16.16.0 + 1 = 172.16.16.1 ; End : 172.16.31.255 – 1 = 172.16.31.254
Jadi IP yang dapat digunakan untuk setiap subnet yaitu dari 172.16.16.1 sampai 172.16.31.254
Contoh menggunakan IP kelas A
Diketahui IP : 10.50.24.100/10
Ditanyakan :
Ditanyakan :
- Netmask
- Subnet
- Broadcast
- Start & end usable host IP
Jawab:
1. Netmask
10 + 16 = 26
Penjelasan: nilai 16 digunakan hanya untuk mempermudah cara penghitungan dan diambil dari oktet setelahnya dengan begitu perhitungan ini mirip seperti pada kelas C.
/26 = ↑ /27 (32 x 2 = 64)
256 – 64 = 192
Penjelasan: Karena nilai 16 ditambahkan dari oktet sesudahnya yang sebenarnya tidak ada, sehingga kita meletakan nilai 192 di oktet yang ke 2 dan menjadikan oktet setelahnya bernilai 0.
Jadi netmask dari IP tersebut adalah 255.192.0.0
2. Subnet
10 + 16 = 26
/26 = ↑ /27 (32 x 2 = 64)
/26 = ↑ /27 (32 x 2 = 64)
Penjelasan: Karena kelas A bermain di oktet ke 2. Jadi kita mengambil angka 50 dari 10.50.24.100 sebagai acuan pencarian nilai subnet.
50 : 64 = 0,78125 ; 0 x 64 = 0 (abaikan angka dibelakang tanda koma)
Jadi nilai subnet dari 10.50.24.100 yaitu 10.0.0.0
3. Broadcast
Subnet = 10.0.0.0
Total IP persubnet = 64
(nilai subnet ) + (total IP persubnet) – 1
10.0.0.0 + 64 = 10.64.0.0 – 1 = 10.63.255.255
Jadi host 10.50.24.100/10 memiliki broadcast address 10.63.255.255
4. Start & End usable IP
Subnet = 10.0.0.0
Subnet = 10.0.0.0
Broadcast = 10.63.255.255
Start = Subnet + 1 ; End = Broadcast – 1
Start = 10.0.0.0 + 1 = 10.0.0.1 ; End = 10.63.255.255 – 1 = 10.63.255.254
Jadi IP yang dapat digunakan untuk setiap subnet yaitu dari 10.0.0.1 sampai 10.63.255.254